mpoetz zone

selamat datang.....
selamat berkunjung....

Selasa, April 06, 2010

MANUSIA , SAINS DAN TEKNOLOGI
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Oleh :
Rahayu Fitria 093402163
Putri Ayu M.S 093402168
Cici Sumiarsih 093402170
Siti Samrothul 093402141
Lestari Utami 093402158
Acep Wahid 093402162
Cecep Kurnia 093402148
Rina Mulyani 093402155
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2010

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang MANUSIA , SAINS DAN TEKNOLOGI, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Manusia , Sains dan Teknologi” yang sangat berpenagaruh. daLam kehidupan. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah membimbing penyusun mengenai masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Tasikmalaya , April 2010
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada saat ini kita ketahui, masalah yang sering terjadi pada perkembangan intelektual dan emosional masyarakat adalah ketidak seimbangan antara keduanya. Kemampuan intelektual mereka telah dirangsang sejak awal melalui berbagai macam sarana dan prasarana yang disiapkan di rumah dan di sekolah dengan berbagai media. Mereka telah dibanjiri berbagai informasi, pengertian- pengertian, serta konsep- konsep pengetahuan melalui media massa (televisi, video, radio, dan film) yang semuanya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat sekarang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan semakin modern mempengaruhi dunia pendidikan yang cenderung mengutamakan aspek kognitif (kecerdasan intelektual), sementara nilai-nilai afektif keimanan, ketakwaan, mengelola emosi dan akhlak mulia sebagaimana ditegaskan dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kurang banyak dikaji dalam dunia pendidikan.
Sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Di satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis- jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin- mesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi- formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Jadi, kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar- benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun, manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :
1. Apakah dampak dari ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan manusia sebagai masyarakat ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah ini adalah untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi di masyarakat dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis- jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin- mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi, sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah, teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan- akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.”
Pengertian teknologi secara umum adalah:
• proses yang meningkatkan nilai tambah.
• produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
• struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Pengertian dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu. Jadi, dampak teknologi adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa juga akibat buruk dalam kehidupan manusia.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi- formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar- benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi- inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Bagi masyarakat sekarang IPTEK sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara itu, bahkan orang memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari keterpurukan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terbawa oleh dampak negatif IPTEK terhadap kehidupan umat manusia.
Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi dapat dilihat dari berbagai bidang:
1. Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
d. Kita dapat melakukan transaksi- transaksi dengan mudah melalui on- line.
Disamping keuntungan- keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal- hal yang negatif, antara lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi. Selain itu, ada kecemasan skala kecil akibat teknologi computer,yaitu : kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer , rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
b. Terjadinya industrialisasi.
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda- tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
3. Bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi
Mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi , meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain:
a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant.
4. Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat :
a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
b. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa- bangsa barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa- bangsa Asia.
c. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Meskipun demikian, kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya:
• Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
• Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi- tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong- menolong telah melemahkan kekuatan- kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut adalah kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat- coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
• Pola interaksi antar manusia yang berubah karena kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu, tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

5. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode- metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode- metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi- materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam.
b. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang- orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
6. Bidang politik
a. Timbulnya kelas menengah baru. Kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme.
d. Kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Dampak kemajuan Iptek terhadap kehidupan manusia dan sistem pendidikan
Sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi "dunia" terhadap pengembangan teknologi.
Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu :
(1) pesawat terbang
(2) maritim dan perkapalan
(3) alat transportasi
(4) elektronika dan komunikasi
(5) energi
(6) rekayasa
(7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan
(8) pertahanan dan keamanan.
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku dari manusia penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya dihinggapi sikap over confidence dan superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.
Oleh karena itu, dalam menghadapi fenomena ini pemerintah dianggap perlu mengembangkan suatu sistem pendidikan yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi tersebut. Tujuannya sangat sederhana, membuat pelajar-pelajar di negeri kita dapat bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa perlu kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau dengan kata lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang "melek teknologi" yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Bahan kajian yang diperuntukkan bagi jenjang pendidikan dasar dapat mencakup ranah teknologi dan masyarakat, produk teknologi, serta perancangan dan pembuatan karya teknologi sederhana. Agar perolehannya bermakna, maka pembelajaran kurikulum pendidikan teknologi hendaknya berintikan pemecahan masalah dengan pendekatan empat pilar belajar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Dalam mengembangkan kurikulum, salah satu prinsip yang perlu diperhatikan adalah "sesuai dengan kebutuhan". Namun, kesepakatan ini baru menjadi masalah bila diikuti pertanyaan lanjutan, misalnya kebutuhan siapa? untuk masyarakat yang mana? masyarakat yang mau diarahkan ke mana? masyarakat agraris, masyarakat industri, masyarakat saat ini, masyarakat tahun 2005, atau masyarakat yang melek teknologi.
Kurikulum sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan selalu mendapat sorotan masyarakat termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan industri, orang tua dan lain-lain yang merasa berkepentingan dengan hasil-hasil pendidikan. Bahkan, Winarno Surakhmad, (2000:2) mensinyalir bahwa kurikulum yang diciptakan untuk "Memecahkan Masalah Tertentu Ternyata Lahir Justru sebagai Masalah". Oleh karenanya, pengembang kurikulum harus dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap kekurangan-kekurangannya dan mencari alternatif pemecahan masalah yang kreatif, inovatif dan misioner.
Soedijarto (1993:125) mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke-21 ada tiga indikator utama dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya, yaitu : (1) kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan, (2) kemampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan baik dalam segi sosial budaya dalam segi politik dalam segi ekonomi maupun dalam segi fisik biologis, dan (3) kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan. Sementara itu, Wardiman (1996: 3) menyatakan bahwa pendidikan hendaknya dapat meningkatkan kreativitas, etos kerja dan wawasan keunggulan peserta didik.
Dari dua pendapat tersebut nampaknya terdapat kesamaan misi dan visi yang didasarkan pada kenyataan bahwa dunia nyata yang akan dihadapi oleh para peserta didik penuh dengan persaingan. Oleh karena itu, peserta didik perlu dibekali kemampuan guna mengantisipasinya dan dapat mencari alternatif penyelesaian masalah kehidupan yang dihadapinya.
Salah satu masalah kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah adanya perubahan masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya. Namun, yang pasti adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah satunya berwujud teknologi.
Atas dasar landasan pemikiran tersebut di atas, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut:
(1) pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang: materi/bahan, energi, dan informasi,
(2) domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas :
(a) teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, industri, profesi, dan lingkupan hidup);
(b) produk teknologi dan sistem (berintikan bahan, energi dan informasi);
(c) perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan), dan
(3) area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi dan bioteknologi.
Dengan ketiga ruang lingkup ini, maka pada dasarnya dalam pembelajaran pendidikan teknologi peserta didik akan memiliki kemampuan-kemampuan dalam hal: (1) menggunakan dan memelihara produk teknologi,
(2) menyadari tentang proses teknologi dengan prinsip kerjanya,
(3) menyadari dampak teknologi terhadap manusia,
(4) mampu "mengevaluasi" proses dan produk teknologi, dan
(5) mampu membuat hasil teknologi alternatif yang disederhanakan bahkan yang paling sederhana.
Dari tujuan dan lingkup pendidikan teknologi di atas, berikut ini adalah pokok-pokok bahan ajar yang dianggap "ampuh" untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar (BTE, 1998), antara lain yaitu: Keterampilan dasar teknik, Penjernihan air, Bioteknologi, Pengolahan macam-macam bahan, Teknologi dan profesi, Teknologi produksi, Persambungan dan penguatan konstruksi, Konversi energi, Prinsip-prinsip teknik, Sistem teknik (mesin dan reka cipta), Transportasi dan navigasi, Teknologi dan lingkungan hidup, Instalasi listrik, Komunikasi, Komputer dan teknologi kontrol, Desain teknologi terapan, dan Usaha milik sendiri.
Agar perolehan peserta didik menjadi bermakna, maka pendidikan teknologi harus dirancang dengan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan kemampuan memecahkan masalah, mampu berpikir alternatif, dan mampu menilai sendiri hasil karyanya.
Hal ini amat selaras dengan Soedijarto (2000: 69) yang merekomendasikan bahwa untuk memasuki abad ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan:
(1) learning to know, yaitu peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan bahwa manusia sebagai kalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia,
(2) learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna,
(3) learning to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri, dan
(4) learning to live together, yaitu pendekatan melalui penerapan paradigma ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidik akan memungkinkan peserta didik menemukan kebahagiaan dalam belajar.
Hal yang juga tak kalah pentingnya dalam mendukung sistem pendidikan berbasis teknologi itu adalah menyelaraskan pengajaran iptek dengan iman dan taqwa (imtaq). Karena bagaimanapun, kecerdasan seseorang tidak akan membawa dampak positif yang berarti apabila mereka tidak bermoral. Mereka bisa saja menjadi ahli kimia yang handal, akan tetapi tanpa dibekali moral, kemampuan mereka hanya akan digunakan untuk menciptakan senjata-senjata kimiawi yang dapat menghancurkan umat manusia. Sebaliknya dengan moral yang baik, mereka dapat menemukan bahan bakar alternatif yang dapat bermanfaat di tengah krisis minyak yang terjadi di dunia pada abad ini.

Penyalahgunaan teknologi informasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat
sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan
tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama
perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang
lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama
teknologi informasi (information technology) seperti internet sangat
menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat,
baik legal maupun illegal dengan menghalalkan segala cara karena ingin
memperoleh keuntungan secara "potong kompas". Dampak buruk dari
Nama:usnaeni_usnaeni@yahoo

Perkembangan "dunia maya" ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan
masyarakat moderen saat ini dan masa depan.
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia
bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan
lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh
informasi. Di sisi lain, berkembangnya teknologi informasi menimbulkan
pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan
kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi
informasi yang berhubungan dengan "cybercrime" atau kejahatan mayantara.
Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian
semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa
depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime
(kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime
(kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara)
yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara
berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk
di dalam kehidupan moderen dari masyarakat informasi akibat kemajuan
pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer,
pornografi, terorisme digital, "perang" informasi sampah, bias
informasi, hacker, cracker dan sebagainya.

PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

Disini saya ingin membahas sedikit banyak tentang perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa kita kenal dengan istilah IPTEK. Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan. Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam industri. Informasi,komunikasi,transportasi dan pertanian.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi.
3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT).

BAB III
Kesimpulan

Guna mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era kesejagadan, yang salah satunya ditandai dengan sarat muatan teknologi, salah satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendidikan dasar.
Bahan kajian ini merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani produk-produk teknologi, membuat peralatan-peralatan teknologi sederhana melalui kegiatan merancang dan membuat, dan memahami teknologi dan lingkungan.
Kemampuan-kemampuan seperti memecahkan masalah, berpikir secara alternatif, menilai sendiri hasil karyanya dapat dibelajarkan melalui pendidikan teknologi. Untuk itu, maka pembelajaran pendidikan teknologi perlu didasarkan pada empat pilar proses pembelajaran, yaitu: learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu. Judul : Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem Pendidikan Alamat : http://www.e-dukasi.net/karyaanda/viewkarya.php?kid=16

Amiruddin, Judul : Potensi Teknologi dan Komunikasi: Teknologi Informasi dan Komunikasi Alamat : http://lenijuwita.wordpress.com/2007/03/10/

Kompas, Senin 28 Mei 2007 Judul : Usaha Sia-sia Mengurangi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Alamat :http://www.tekkomdik-sumbar.org/problematika_sptr_guru_24.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar